Rezita Anggraini
1DF03
Biosfer
dan Makhluk Hidup
Biosfer adalah
bagian luar dari planet Bumi, mencakup udara, daratan, dan air, yang memungkinkan kehidupan dan proses biotik berlangsung. Dalam
pengertian luas menurut geofisiologi, biosfer adalah sistem ekologis
global yang menyatukan seluruh makhluk hidup dan hubungan antarmereka, termasuk
interaksinya dengan unsur litosfer
(batuan), hidrosfer (air), dan atmosfer (udara) Bumi. Bumi hingga sekarang adalah satu-satunya
tempat yang diketahui yang mendukung kehidupan. Biosfer dianggap telah
berlangsung selama sekitar 3,5 miliar tahun dari 4,5 miliar tahun usia Bumi.
Faktor-faktor yang mempengaruhi persebaran flora dan fauna
- Kondisi geologi
Bumi kita ini menurut beberapa teori dahulu terdiri
atas satu benua besar dan satu samudra, namun karena adanya gaya endogen yang
sangat kuat maka benua yang besar itu menjadi terpisah. Pecahan benua ini yang
sering disebut sebagai puzzle raksasa. Apabila diperhatikan peta dunia
maka Benua Afrika dan Amerika Selatan dapat
digabungkan menjadi satu sesuai dengan pola garis pantainya. Keanekaragaman
flora dan fauna di permukaan bumi ini diperkirakan sesuai dengan perkembangan
bumi dalam membentuk benua (kontinen) menurut Teori ”Apungan” dan ”Pergeseran
Benua” yang disampaikan oleh Alfred Wegener (1880-1930).
- Iklim
Suhu dan kelembapan udara berpengaruh terhadap
proses perkembangan fisik flora dan fauna, sedangkan sinar matahari sangat
dibutuhkan oleh tanaman untuk fotosintesis dan metabolisme tubuh bagi beberapa
jenis hewan. Angin sangat berperan dalam proses penyerbukan atau bahkan
menerbangkan beberapa biji-bijian sehingga berpengaruh langsung terhadap
persebaran flora. Kondisi iklim yang berbeda menyebabkan flora dan faunaberbeda
pula. Di daerah tropis sangat kaya akan keanekaragamanflora dan fauna, karena
pada daerah ini cukup mendapatkan sinar matahari dan hujan, keadaan ini berbeda
dengan di daerah gurun. Daerah gurun beriklim kering dan panas, curah hujan
sangat sedikit menyebabkan daerah ini sangat minim jenis flora dan faunanya.
Flora dan fauna yang hidup di daerah gurun mempunyai daya adaptasi yang khusus
agar mampu hidup di daerah tersebut.
- Ketinggian tempat
Ahli klimatologi dari Jerman yang bernama Junghuhn membagi habitat
beberapa tanaman di Indonesia
berdasarkan suhu, sehingga didapatkan empat penggolongan iklim sebagai berikut.
·
- Wilayah berudara panas (0 – 600 m dpal).
Suhu wilayah ini antara 23,3 °C – 22 °C,
Tanaman yang cocok ditanam di wilayah ini adalah tebu, kelapa, karet, padi, lada, dan buah-buahan.
·
- Wilayah berudara sedang (600 – 1.500 m dpal)
Suhu wilayah ini antara 22 °C – 17,1 °C.
Tanaman yang cocok ditanam pada wilayah ini adalah kapas, kopi, cokelat, kina, teh, dan macam-macam sayuran, seperti kentang, tomat, dan kol.
·
- Wilayah berudara sejuk (1.500 – 2.500 m dpal)
Suhu wilayah ini antara 17,1 °C –
11,1 °C. Tanaman yang cocok ditanam pada wilayah ini antara lain sayuran,
kopi, teh, dan aneka jenis hutan tanaman industri.
·
- Wilayah berudara dingin (lebih 2.500 m dpal)
Wilayah ini dijumpai tanaman yang berjenis pendek.
Contohnya, edelweis.
- Faktor biotik.
Pohon beringin merupakan salah satu tanaman yang
disukai burung. Burung-burung tersebut memakan biji beringin yang telah matang,
lalu burung tersebut tanpa sadar ternyata telah menyebarkan tanaman beringin
melalui biji yang masuk ke dalam tubuh burung lalu keluar bersama kotorannya.
Pencernaan burung ternyata tidak mampu memecah kulit keras biji-biji tertentu
sehingga biji tersebut keluar bersama kotoran. Biji yang keluar bersama kotoran
tersebut apabila berada di habitat yang cocok akan tumbuh menjadi tanaman baru.
[1]
Sumber
: http://id.wikipedia.org/wiki/Biosfer
Tidak ada komentar:
Posting Komentar